Air Terjun Jurug Bening

Foto: Wisata Blitar Jurug Bening (Kec-wates.blitarkab.go.id)

Wisata Blitar lainnya yang bisa disambangi adalah air terjun Jurug Bening.

Letaknya berada lebih rendah dari dataran di sekitarnya yang merupakan area persawahan.

Jadi, untuk mencapai wisata air terjun ini, harus melewati area tengah persawahan.

Moms juga harus menuruni bukit yang lumayan terjal dengan jalan yang sedikit sempit dan juga licin. Cukup menantang, bukan?

Namun tenang, semua perjuangan ini akan terbayarkan dengan keindahan Jurug Bening.

Penampakan air terjun dengan arus air yang deras serta berundak ditambah dinding batunya yang seperti terpahat, begitu mempesona.

Untuk masuk ke sini, dikenakan biaya juga sebesar Rp5.000 ya.

Alamat: Dusun Sumberdadi, Desa Purworejo, Wates, Blitar – Jawa Timur

Baca Juga: 15 Tempat Wisata Kuningan dan Rekomendasi Penginapannya!

Foto: Wisata Blitar Kampung Cokelat (Kabare.id)

Moms dan keluarga pecinta berat cokelat?

Jika benar iya, wisata Blitar selanjutnya ada kampung cokelat yang bisa dikunjungi lho.

Tidak hanya sekedar mencicipi cokelat, di Kampung Cokelat Moms juga akan diajak untuk mengenal dan belajar tentang cokelat lebih dekat.

Mulai dari pembibitan, penanaman, pemeliharaan hingga cara mengolah kakao menjadi olahan cokelat lezat yang siap untuk dinikmati.

Bila membawa anak-anak, juga banyak wahana permainan seru untuk anak yang disediakan untuk pengunjung, seperti perahu air juga playground.

Tidak ketinggalan juga bisa mengikuti kelas memasak cokelat juga, lho!

Tentu akan sayang untuk dilewatkan para penggemar cokelat kan? Sebelumnya bayar tiket dulu Rp5.000 ya.

Alamat: Desa Plosorejo, RT. 01 / 06, Jl. Banteng – Blorok No. 18, Kademangan, Blitar – Jawa Timur

Foto: Wisata Blitar Goa Luweng (Faktualnews.co)

Tempat wisata Blitar berupa gua ini pasti jarang ditemukan di kota-kota besar seperti Jakarta.

Oleh karena itu, saat berwisata ke Blitar, jangan lupa mampir ke Goa Luweng yang pesonanya tak kalah memukau dan wajib sekali untuk dijelajahi.

Bila Gunung Kidul terkenal dengan Goa Jomblang dengan “cahaya surganya”, maka Goa Luweng Blitar punya “air surga” yang turun dan bercucuran dari atas.

Dengan pantulan cahaya minim yang masuk melalui lubang, membuat suasana gua terasa begitu syahdu namun tetap memukau disaat bersamaan.

Untuk mencapai Goa Luweng, bisa melalui jalan masuknya air, atau jalan keluar air, yang pasti mengikuti aliran air sungai saja.

Sama seperti tempat wisata Blitar lainnya, harga masuknya pun terbilang sangat murah, hanya sekitar Rp2.000 saja.

Alamat: Dusun Prodo, Desa Ngrejo, Bakung, Blitar – Jawa Timur

Foto: Wisata Blitar Gunung Butak (Hipwee.com)

Wisata Blitar bernuansa alam ini cocok bagi para pengunjung yang memang hobi mendaki gunung.

Meski pendakiannya tidak sejauh Gunung Kelud atau Semeru, Gunung Butak tetap patut dicoba.

Gunung ini merupakan salah satu gunung di kompleks Pegunungan Kawi yang terhampar di perbatasan Malang dan Blitar.

Tempat wisata ini menawarkan pemandangan alam dari atas bukit dan lokasi camping ceria yang mengasyikkan.

Gunung ini bisa didaki melalui basecamp Sirah Kencong yang terletak di Desa Ngadirenggo.

Alamat: Kabupaten Malang, Jawa Timur, Indonesia

Baca Juga: 9 Destinasi Wisata Tenggarong untuk Liburan bersama Keluarga

Foto: Wisata Blitar Pantai Tambakrejo (Surgapikiran.blogspot.com)

Pantai Tambakrejo berbatasan langsung dengan Pantai Selatan.

Terdengar mengerikan? Tentu tidak, malah pantai ini terkenal dengan karakteristik ombaknya yang cukup ganas.

Serta lebih dalam dari Laut Utara yang ada di pulau Jawa.

Tapi jangan khawatir Moms, pantai ini lebih mirip dan menyerupai dengan teluk sehingga ombak yang menerjang pantai ini lebih kecil.

Mengingat sebelum mencapai tempat ini ombak terlebih dahulu akan pecah dan lebih tenang ketika mencapai pantai.

Tempat wisata Blitar ini menjadi salah satu tempat memancing yang sudah banyak di akui.

Mengingat laut dalam memiliki karakteristik ikan yang memiliki tarikan yang kuat.

Alamat: Desa Tambakrejo, Kec. Wonotirto, Kab. Blitar, Jawa Timur

Foto: Wisata Blitar Pantai Pangi (Travelspromo.com)

Jangan heran jika wisata Blitar didominasi dengan pantai-pantai. Satu lagi pantai yang bisa Moms kunjungi adalah Pantai Pangi.

Beberapa pantai yang ada di kota ini kebanyakan tersembunyi karena di kelilingi oleh perbukitan atau tebing tinggi yang mengitarinya.

Sehingga wisatawan yang ingin mengunjungi tempat ini akan kesulitan untuk menemukan dan mencari tempat tersebut.

Salah satu dari tempat tersebut adalah Pantai Pangi Blitar ini, Moms.

Tempat ini menjadi salah satu surga yang tersembunyi di kota Blitar. Bahkan di sini sudah di bangun beberapa penginapan yang bisa Moms dan keluarga sewa jika ingin bermalam.

Bangun pagi dengan menghadap pantai sepertinya merupakan sesuatu yang mengasyikkan.

Alamat: Dusun Krajan, Desa Tumpakkepuh, Kec. Bakung, Kab. Blitar, Jawa Timur

Tidak jauh-jauh dari air, Moms juga akan menemukan air terjun sebagai wisata Blitar selanjutnya.

PANDE.co.id - Jika kalian singah ke Kota Blitar, tidak ada salahnya kalian berkunjung ke destinasi wisata berlatar belakang nilai sejarah di kota ini.

Meskipun Kota Blitar merupakan salah satu kota yang tidak terlalu besar di Provinsi Jawa Timur, namun perannya dalam sejarah Indonesia memiliki catatan yang panjang, sejak era masa Kerajaan Hindu-Buddha sampai era kemerdekaan.

Banyak destinasi wisata yang bisa kalian kunjungi.

Selain untuk refreshing, juga dapat menambah wawasan kalian tentang sejarah.

Berikut ini Pande.co.id rekomendasikan 4 tempat wisata sejarah di Blitar yang wajib kalian kunjungi.

1. Makam Dan Museum Bung Karno.

Destinasi pertama yang wajib kalian kunjungi di Kota Blitar adalah berziarah ke makam bapak Proklamator Republik Indonesia. Ir. Sukarno, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Bung Karno.

Berlokasi di Jalan Ir. Soekarno No. 152, Bendogerit, Kecamatan Sananwetan, lokasi ini tidak jauh dari pusat kota Blitar.

Selain berziarah ke makam sang proklamator, kalian juga bisa mengunjungi Museum Bung Karno yang masih berada dalam satu kompleks area makam.

Di museum ini, kalian akan melihat koleksi dan foto terkait catatan sejarah dan perjuangan semasa hidup Bung Karno.

Selain itu, di tempat ini juga terdapat fasilitas perpustakaan yang menyimpan berbagai koleksi buku referensi.

Selanjutnya, kalian bisa berkunjung ke Istana Gebang yang berada di Jl. Sultan Agung No.59, Sananwetan, Kec. Sananwetan, Kota Blitar.

Destinasi ini tidak boleh kalian lewatkan jika berkunjung ke Kota Blitar.

Blitar menawarkan banyak tempat wisata menarik, mulai dari situs bersejarah hingga keindahan alamnya. Bagi Anda yang datang ke Blitar menggunakan kereta api dan tiba di Stasiun Blitar, Anda berada di lokasi yang ideal untuk memulai petualangan Anda.

Stasiun Blitar terletak di pusat kota sehingga memberikan akses yang mudah ke berbagai tempat wisata terdekat. Guna membantu Anda merencanakan liburan di Blitar, berikut beberapa rekomendasi tempat wisata yang dapat Anda kunjungi dengan mudah dari Stasiun Blitar. Mari simak pembahasannya sampai selesai!

Kota Blitar, Jawa Timur menyimpan banyak momen serta lokasi bersejarah Tanah Air, mulai era masa kerajaan hingga kemerdekaan Indonesia. Berbagai peninggalan serta situs sejarah dari masa ke masa yang menjadi saksi berdirinya Tanah Air masih dapat disaksikan di sini. Sehingga tak heran bila daerah berjuluk Kota Patria ini sering didatangi wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri.

Mengunjungi peninggalan atau tempat bersejarah juga dapat dilakukan sebagai salah satu bentuk mencintai Tanah Air. Berwisata ke tempat dengan nilai histori tinggi dapat menumbuhkan rasa cinta Tanah Air. Ada banyak destinasi wisata sejarah yang terbuka untuk dikunjungi wisatawan. Apa saja destinasi wisata sejarah yang ada di Blitar? Berikut ini beberapa di antaranya.

Alun-Alun Kota Blitar

Alun-Alun Blitar yang terletak di Jalan Merdeka, Kepanjen Lor, Kecamatan Kepanjenkidul, Kota Blitar merupakan tempat yang sangat menarik untuk dikunjungi baik di pagi maupun malam hari.

Destinasi ini mampu memberikan pengalaman menarik tentang atmosfer Kota Blitar. Dengan luas sekitar 2 hektar, alun-alun ini merupakan titik landmark sejarah kota dan sering menjadi lokasi untuk berbagai kegiatan sosial di Blitar.

Alun-Alun Kota Blitar dikelilingi oleh bangunan penting seperti Masjid Agung Blitar dan Pendopo Agung Blitar. Tempat ini juga menawarkan berbagai hidangan lokal yang bisa Anda nikmati sambal bersantai di bawah naungan pohon-pohon yang rindang.

Taman Pecut terletak di pusat kota, tepatnya berlokasi di Jalan Merdeka, Kepanjen Lor, Kecamatan Kepanjenkidul, Kota Blitar, Jawa Timur. Taman yang dekat dengan Alun-Alun Kota Blitar ini telah menjadi salah satu destinasi wisata yang ikonik di Kota Blitar.

Taman ini berjarak sekitar 500 meter dari Stasiun Blitar dan diresmikan pada tahun 2017 dengan simbol patung tangan yang memegang pecut sebagai harapan dari pemerintah kota agar masyarakatnya bekerja keras. Tenang saja, Taman Pecut beroperasi setiap hari mulai pukul 06.00-23.00 WIB dengan tiket masuk gratis.

Taman Pecut menyediakan berbagai fasilitas seperti kursi taman, spot foto, toilet, dan atraksi air mancur yang bergoyang setiap malam minggu dengan lampu warna-warni. Tempat ini cocok untuk rekreasi keluarga maupun sekadar menghabiskan waktu luang karena lokasinya yang strategis untuk menikmati keindahan kota.

Taman yang berjarak sekitar dua kilometer dari Stasiun Blitar menjadi destinasi wisata keluarga yang menawarkan suasana alam yang indah dan pengalaman yang menyenangkan di tengah kota.

Taman ini populer dengan ruang terbuka hijau dan fasilitas permainan anak-anak, serta dua patung dinosaurusnya yang dapat bergerak maupun bersuara. Sebagai paru-paru kota, Taman Kebon Rojo juga memiliki koleksi beberapa jenis pohon langka yang menciptakan lingkungan yang sejuk dan menarik untuk Anda kunjungi.

Ketika berada di sana, pengunjung dapat menikmati suasana sekitar sambil duduk santai mendengarkan kicauan burung, memberi makan rusa, atau sekadar berjalan-jalan di taman yang rindang.

Kebon Rojo sendiri bisa Anda temui di Jalan Diponegoro No.12, Bendogerit, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar. Taman ini buka setiap hari Sabtu hingga Kamis pukul 08.00-16.00 WIB dengan tiket masuk gratis.

Istana Gebang terletak di Jalan Sultan Agung No.59, Sananwetan, Kota Blitar dan berjarak sekitar 1,9 kilometer dari Stasiun Blitar. Bangunan yang dulunya merupakan rumah Soekarno ini sekarang telah dijadikan museum dan dibuka untuk umum setiap hari pukul 07.00 hingga 17.00 WIB. Arsitekturnya mencampur gaya Belanda dan Jawa.

Di dalam Istana Gebang, Anda dapat mengeksplor berbagai ruangan yang masih mempertahankan perabotan antik, termasuk kamar tidur Bung Karno yang terawat dengan baik.

Selain itu, istana ini terkenal dengan sumur tua yang konon tidak pernah kehabisan air sejak didirikan pada tahun 1884. Sumur ini memiliki daya tarik tersendiri karena mitos dan aura mistisnya.

Dengan semua keunikan tersebut, Istana Gebang layak untuk dikunjungi, terutama bagi Anda yang tertarik dengan sejarah dan arsitektur. Biaya masuknya adalah Rp3.000 per orang.

Masjid ini terinspirasi oleh Masjid Nabawi di Madinah sehingga mengadopsi gaya arsitektur Utsmaniyah Mamluk. Masjid yang berlokasi di Jalan Ciliwung Nomor 2, Kelurahan Bendo, Kecamatan Kepanjenkidul, Kota Blitar ini telah dibuka untuk umum sejak tahun 2019 dan dapat menampung sekitar 3.000 jamaah.

Fasilitasnya termasuk parfum yang sama dengan yang digunakan di Masjid Nabawi dan potongan kiswah asli yang dihiasi dengan benang emas dan perak.

Masjid Ar-Rahman dapat Anda capai dalam kurun waktu 15 menit dari Stasiun Blitar. Anda dapat mengunjunginya baik untuk beribadah maupun sekadar menikmati keindahan arsitekturnya.

Itulah beberapa tempat wisata yang bisa Anda kunjungi saat berada di Blitar. Semoga artikel ini bisa membantu Anda mendapatkan pengalaman yang mengesankan selama berkunjung di Bumi Bung Karno ini. Selamat berlibur!

Editor: Indo Guna Santy

Makam dan Museum Bung Karno

Presiden pertama Indonesia Soekarno yang meninggal pada 21 Juni 1970 disemayamkan di Blitar. Makam Bung Karno kerap didatangi para peziarah dari berbagai kalangan, termasuk politik yang akan berkontetasi. Kompleks makam Bung Karno berada di area seluas 1,8 hektare dan terbagi menjadi tiga halaman: halaman, teras dan pendopo. Makam Bung Karno berada di bangunan utama yaitu Cungkup Astono Mulyo.

Selain makam, di sini juga didirikan Museum Bung Karno yang berisi berbagai peninggalan Sang Proklamator seperti pakaian, peci dan kacamata hitam yang menjadi ciri khasnya, keris, foto Sang Fajar. Di area ini juga terdapat perpustakaan proklamator Bung Karno yang berisi buku bacaan. Ini sesuai dengan hobi Bung Karno yakni membaca. Harga tiket masuk kompleks makam Bung Karno hanya Rp3.000 per orang.

Lokasi: Jl. Ir. Soekarno No.152, Bendogerit, Kec. Sananwetan, Kota BlitarWaktu operasional: Senin-Minggu 07.00-18.00 WIB

Baca Juga: 6 Rekomendasi Hotel Dekat Alun-Alun Blitar

Fungsi Candi Penataran

Menurut naskah Bhujangga Manik, Rabut Palah atau kompleks Panataran adalah tempat yang ramai dikunjungi setiap hari untuk melakukan puja dan belajar agama. Bhujanga Manik, seorang bangsawan Sunda, bahkan menetap di sana untuk mempelajari kitab-kitab agama dan hukum.

Sumber lain, Kakawin Parthayajna, menggambarkan tempat suci mirip Candi Penataran sebagai pertapaan berbentuk Meru. Kedua sumber tersebut menunjukkan bahwa Rabut Palah bukan hanya tempat suci, tetapi juga pusat pendidikan agama (mandala) yang dipimpin Siddharsi atau Dewaguru, yang berkembang di Majapahit pada masa pemerintahan Hayam Wuruk. Fungsi Candi Penataran tak hanya sebagai puja dan belajar keagamaan, namun juga memiliki fungsi sebagai candi kerajaan untuk menghias kaki candi induk Penataran.

Dilansir dari jurnal berjudul Candi Penataran: Candi Kerajaan Masa Majapahit yang ditulis Hariani Santiko, Penataran tidak hanya berfungsi sebagai tempat pemujaan kepada dewa Siwa dan pusat pendidikan agama, tetapi juga sebagai candi kerajaan (state temple) Majapahit. Pembangunannya dilakukan secara bertahap mulai dari masa Raja Jayanagara hingga Ratu Suhita.

Salah satu bukti Candi Penataran berfungsi sebagai candi kerajaan adalah pemilihan dua relief tentang Wisnu, yaitu dari Kakawin Ramayana dan Kresnayana, yang menghiasi kaki candi induk Penataran. Meskipun Waisnawa bukan agama yang dominan di Jawa, banyak raja, sejak era Mataram Hindu di Jawa Tengah, yang memilih Wisnu sebagai Istadewata atau dewa pelindung mereka.

Candi Penataran yang dulunya disebut dengan Rabut Palah, adalah peninggalan Majapahit yang sangat unik dan istimewa. Tidak hanya itu, candinya masih terlihat indah dan candi ini memiliki fungsi candi, seperti candi kerajaan yang dikunjungi banyak orang untuk memuja Paramasiwa.

Candi Penataran merupakan contoh nyata dari warisan budaya Indonesia yang kaya dan beragam. Relief yang menghiasi dinding candi menggambarkan berbagai cerita dari kitab suci Hindu, seperti Ramayana dan Krenayana. Detail-detail artistik ini tidak hanya menunjukkan keterampilan tinggi para seniman pada masa itu, tetapi juga memberikan wawasan tentang kepercayaan dan praktik budaya masyarakat.

Sebagai salah satu situs warisan dunia, Candi Penataran diakui UNESCO sebagai bagian dari sejarah peradaban Asia Tenggara. Hal ini menegaskan pentingnya pelestarian situs ini, baik sebagai sumber pengetahuan sejarah maupun sebagai objek wisata budaya. Upaya perlindungan dan pemeliharaan terus dilakukan pemerintah dan lembaga terkait untuk memastikan keindahan dan keaslian candi tetap terjaga.

Candi Penataran menjadi salah satu destinasi wisata utama di Blitar. Dengan arsitektur yang megah dan suasana yang tenang, tempat ini menarik banyak pengunjung dari berbagai kalangan. Pengunjung dapat menikmati pemandangan alam yang indah di sekitar candi, serta mempelajari lebih lanjut tentang sejarah dan budaya yang terkandung di dalamnya.

Berbagai kegiatan edukasi dan festival budaya juga sering diselenggarakan untuk memperkenalkan warisan budaya kepada generasi muda. Candi Penataran bukan hanya sekadar bangunan bersejarah, ia adalah simbol kekuatan dan kejayaan masa lalu yang harus dijaga dan dilestarikan. Dengan segala nilai sejarah, budaya, dan estetika yang dimilikinya, Candi Penataran merupakan salah satu harta karun Indonesia yang patut dibanggakan dan dikenalkan kepada dunia.

Artikel ini ditulis oleh Sri Rahayu, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.

Jika berencana ingin mengunjungi Blitar dalam waktu dekat ini, yuk langsung cek destinasi wisata Blitar yang bisa dikunjungi di bawah ini!

Hal pertama kali yang wajib ditentukan sebelum liburan adalah destinasi wisata yang diinginkan.

Mungkin terlintas rasa bosan, jika yang Moms dan keluarga kunjungi tempat yang sama berulang kali sehingga mencoba destinasi wisata baru.

Nah, wilayah Blitar mungkin bisa menjadi destinasi wisata yang tepat untuk liburan keluarga.

Salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Timur ini juga menawarkan banyak tempat wisata yang menarik, meskipun jarang terdengar.

Baca Juga: 25 Wisata Semarang Terpopuler, Datang saat Libur Sekolah Yuk

Destinasi Wisata Blitar

Apa saja destinasi di Blitar yang bisa Moms dan keluarga singgahi saat liburan? Yuk kita cek satu per satu!

Foto: Wisata Blitar Gumuk Sapu Angin (Malang-news.com)

Mengunjungi Blitar, belum afdol rasanya jika tidak mencoba wisata alam yang ditawarkan.

Sebagai pilihan, kita bisa mengunjungi Gumuk Sapu Angin.

Ini merupakan destinasi wisata Blitar yang menawarkan pemandangan bukit yang mempesona dengan udaranya yang begitu sejuk.

Di sini, terdapat gardu pandang yang seringkali dijadikan sebagai spot foto untuk memotret keindahan Gumuk Sapu Angin.

Bahkan tidak jarang para pengunjung juga ber-selfie di sini dengan latar pemandangan alam yang mempesona.

Bahkan bisa menyaksikan kemegahan Gunung Kelud serta Gunung Kawi.

Untuk masuk ke tempat ini, dikenakan tiket Rp5.000 di hari biasa dan Rp10.000 di akhir pekan.

Alamat: Desa Resapombo, Doko, Blitar – Jawa Timur

Situs Umpak Balekambang

Peninggalan sejarah Situs Umpak Balekambang terdiri atas jajaran umpak atau alas penyangga tiang rumah yang terbuat dari batu. Di situs ini terdapat 36 buah umpak yang dulunya diperkirakan sebagai alas pendopo yang digunakan untuk tempat bersemedi dan istirahat raja-raja sejak zaman kerajaan Kediri hingga zaman Majapahit di era Hayam Wuruk. Diperkirakan situs umpak Balekambang ini sudah ada sejak tahun 1272 Masehi yang tertulis di salah satu umpak.

Lokasi: Desa Modangan, Kecamatan Nglegok, Kabupaten BlitarWaktu operasional: Senin-Minggu 07.00-17.00 WIB.

Sungguh sangat beragam kan kekayaan sejarah Indonesia yang dapat dijumpai di Blitar? Mulai dari candi yang diperkirakan usianya ratusan tahun hingga makam proklamator Indonesia. Jadi makin cinta dan bangga sama Tanah Air!

Baca Juga: 5 Rekomendasi Tempat Makan Gudeg di Blitar

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Musim libur lebaran memang sudah usai, namun masih banyak weekend yang bisa kita manfaatkan untuk pergi liburan. Jika kalian berencana untuk pergi berlibur ke Blitar yang terkenal dengan julukan Bumi Bung Karno ini, intip yuk beberapa destinasi wisata yang bisa dikunjungi di Blitar!

Salah satu wisata alam yang banyak diminati oleh wisatawan lokal maupun non lokal adalah indahnya pemandangan pantai dan laut lepas. Pantai Serang, yang terletak di Panggungrejo,Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Memanjakan wisatawan dengan indahnya pemandangan alam. Tidak hanya itu, pengunjung juga dapat menikmati berbagai olahan laut yang terdapat di sekitar lokasi wisata. Cukup bermodalkan Rp.50.000, pengunjung juga dapat menikmati asyiknya bermain ATV dalam waktu 1 jam.

Tempat wisata yang tak pernah sepi pengunjung. Makam Bung Karno merupakan salah satu ikon wisata religi yang terletak di Jl. Ir. Soekarno No.152, Bendogerit, Sananwetan, Blitar, Jawa Timur. Pengunjung hanya membayar Rp 3.000/orang  untuk dapat masuk ke dalam makam Presiden Pertama Republik Indonesia ini. Selain ziarah yang dilakukan pengunjung, di dalam kompleks makam bung karno juga terdapat perpustakaan nasional RI, museum ,gong perdamaian, dan masih banyak lagi.

Penggemar cokelat? Wajib banget main ke sini! Wisata Kampung Coklat, terletak di Jl. Banteng - Blorok No. 18, Desa Plosorejo, RT. 01 / 06, Kademangan, Blitar. Hanya dengan membayar tiket masuk sebesar Rp 20.000, pengunjung dapat menikmati berbagai olahan coklat dan tempat bersantai yang ditata dengan asri dan elegan. Sambil bersantai, pengunjung bisa menikmati pemandangan pohon coklat yang berjajar rapi. Jangan khawatir, berbagai makanan maupun minuman tersedia di sini. Selain itu, pengunjung juga dapat mengikuti wisata edukasi seputar pengolahan coklat.

4. Agrowisata Belimbing Karangsari

Buah belimbing yang manis dan segar di Blitar? Di sinilah pusatnya. Agrowisata Belimbing Karangsari, terletak di Jl. Jeruk, Karangsari, Kec. Sukorejo, Kota Blitar.  Wisata perkebunan belimbing ini dilengkapi dengan UMKM masyarakat seputar pengolahan belimbing. Pengunjung dapat menikmati asrinya perkebunan belimbing dan memetik belimbing secara langsung. Jangan khawatir, hasilnya bisa dibawa pulang dengan harga yang sangat terjangkau.

Tempat rekreasi keluarga yang asyik dengan wahana yang menyenangkan. Blitar Park merupakan salah satu tempat rekreasi terbaru di Blitar. Terletak di Sawahan, Pojok, Kec. Garum, Blitar, Jawa Timur. Pengunjung dapat menikmati asyiknya bermain wahana permainan, spot foto yang aesthetic, dan menikmati jajanan kuliner di dalam Blitar Park. Harga tiket masuknya hanya Rp 10.000 per orang, jika ingin menikmati wahana lainnya pengunjung harus membayar Rp 25.000 untuk tiket terusan.

6. Waterpark Sumber Udel

Ingin wisata sambil asyik bermain air? Waterpark sumber udel tujuannya. Terletak di Jl. Kalibrantas No.31, Bendo, Kec. Kepanjenkidul, Kota Blitar. Pengunjung bisa menikmati asyiknya bermain air di kolam anak, kolam dewasa, hingga kolam arus. Hanya dengan membayar tiket masuk Rp 10.000 pengunjung sudah dapat menikmati asyiknya bermain wahana air di waterpark sumber udel.

7. Kebun Kopi Karanganjar

Pecinta kopi? Wajib sih main ke tempat wisata yang satu ini. Kebun kopi Karanganjar terletak di Karanganyar Timur, Modangan, Nglegok, Blitar . Dengan harga tiket masuk sebesar 15.000. pengunjung dapat menikmati sejuknya hawa di kaki lereng Gunung Kelud dengan menikmati berbagai olahan kopi dan wisata kuliner.  Tempat wisata bertema Kolonial Belanda ini juga menyediakan berbagai spot foto yang menarik untuk pengunjung, dengan bangunan bernuansa lama.

Terletak di pusat Kota Blitar tepat di seberang aloon-aloon Kota Blitar, Taman Pecut merupakan tempat wisata yang wajib dikunjungi di malam hari. Kenapa harus malam hari? Karena wisatawan akan menikmati indahnya taman pecut dengan lampu yang berwarna-warni dan air mancur yang sangat indah. Di malam Minggu pengunjung juga dapat menikmati indahnya pertunjukan air mancur disertai dengan lampunya.

Cari tempat untuk berpiknik yang asyik? Ayo ke Blitar Green Park. Blitar Green Park merupakan taman wisata yang rindang dan cocok untuk tempat piknik keluarga. Terletak di Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sananwetan,Kota Blitar, dengan lokasi yang cukup tersembunyi, tapi jangan khawatir kita dapat menemukannya dengan mudah melalui google maps, tempat wisata ini juga dilengkapi dengan beberapa gazebo dan area bermain untuk anak.

Terletak di Jalan Sultan Agung No.59 Kelurahan Sananwetan, sekitar 1 kilometer dari PIPP dan 2 kilometer dari stasiun Kota Blitar. Istana Gebang atau Ndalem Gebang dulunya merupakan rumah kedua orang tua Bung Karno Sang tokoh Proklamator sekaligus presiden RI pertama Republik Indonesia.

Kondisi Istana Gebang masih dalam keadaan seperti aslinya. Wisatawan dapat melihat interior dan furniture asli, lukisan dan foto sejarah Bung Karno. Istana Gebang juga mempunyai area parkir yang aman dan cukup luas, gedung kesenian, toilet umum serta depot makan dan minum disekitarnya. Baru-baru ini Istana Gebang mendapatkan hadiah patung Bung Karno ukuran besar kisaran 2 meter dari seniman Jakarta.

Baca Juga: https://pariwisata.visitblitar.com/destinasi-pariwisata/https://pariwisata.visitblitar.com/data-kesenian

Candi Penataran, terletak di Desa Penataran, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, adalah salah satu candi terluas dan termegah di Jawa Timur. Candi ini dibangun pada masa Kerajaan Majapahit, sekitar abad 12-15 Masehi, dan menjadi saksi bisu kejayaan salah satu kerajaan terbesar dalam sejarah Indonesia. Penataran seringkali dianggap sebagai pusat keagamaan dan budaya, di mana banyak upacara ritual dan pemujaan terhadap dewa-dewa Hindu.

Candi Penataran terletak di lereng barat daya Gunung Kelud, di sebelah utara Blitar dengan ketinggian 450 meter di atas permukaan laut. Candi ini diperkirakan dibangun pada masa Raja Srengga dari Kerajaan Kadiri sekitar 1200 Masehi, dan digunakan berlanjut pada masa pemerintahan Wikramawardhana, Raja Kerajaan Majapahit sekitar 1415 yang tersimpan pada prasasti di bagian candi.

Istana Gebang Blitar

Istana Gebang Blitar adalah rumah masa remaja Bung Karno yang kini menjadi museum. Soekemi Soestrodiharjo ayah Bung Karno berpindah tugas dari Mojokerto ke Blitar membawa serta keluarganya menempati rumah ini. Rumah ini dulunya adalah milik orang Belanda yang merupakan pegawai perusahaan kereta api. Keluarga Bung Karno menempati rumah ini mulai tahun 1917-1919.

Bung Karno menghabiskan masa remajanya di rumah yang fasad bangunannya tetap dipertahankan keasliannya hingga kini. Wisatawan yang berkunjung ke sini dapat melihat interior dan furnitur asli, di antaranya lukisan dan foto Bung Karno, kasur, lemari, tempat duduk, radio, sepeda jengki hingga mobil.

Lokasi: Jl. Sultan Agung No.59, Sananwetan, Kec. Sananwetan, Kota BlitarWaktu operasional: Senin-Minggu 05.00-17.00 WIB

Monumen PETA didirikan untuk mengenang jasa pahlawan nasional Supriyadi yang berjasa dalam kemerdekaan Indonesia. Supriyadi atau kerap disebut Sudanco Supriyadi merupakan pemipin pemberontakan pasukan pembela Tanah Air (PETA) Blitar melawan tentara Jepang pada tahun 1945. Di tempat berdirinya monumen ini, tepatnya pada 14 Februari 1945 perlawanan PETA terhadap Jepang pertama kali.

Selain Sudanco Supriyadi ada enam tokoh lain yang diabadikan dalam monumen PETA yaitu Chudancho dr Soeryo Ismail, Shodancho Soeparjono, Budancho Soedarmo, Shodancho Moeradi, Budancho Halir Mangkoe Dijaya, dan Budancho Soenanto.

Lokasi: Jl. Sudanco Supriyadi, Bendogerit, Kec. Sananwetan, Kota Blitar

Bila melihat wajah Alun-Alun Blitar yang sekarang, tentu tidak ada yang mengira bahwa dulunya tempat ini pernah dijadikan sebagai lokasi tradisi Rampogan Macan. Rampogan Macan adalah tradisi yang dilakukan untuk menombak macan atau harimau yang dilakukan oleh manusia secara bersama-sama. Saat tradisi itu berlangsung, Alun-Alun dikelilingi lautan manusia yang membawa tombak sementara di tengahnya terdapat macan atau harimau untuk dibunuh.

Tradisi itu berlangsung hingga tahun 1905 yang kemudian dilarang oleh Pemerintah Belanda karena menyebabkan populasi harimau Jawa di ambang kepunahan. Saat ini fisik Alun-Alun Blitar telah berubah dan sisa-sisa keganasan tersebut tidak tampak. Alun-Alun Blitar kini menjadi ruang terbuka hijau yang menjadi pusat kegiatan masyarakat.

Lokasi: Jl. Merdeka, Kepanjen Lor, Kec. Kepanjenkidul, Kota Blitar

Selain sejarah yang berkaitan dengan kemerdekaan RI, wisatawan yang berkunjung ke Blitar dapat melihat peninggalan pada masa kerajaan yaitu Candi Penataran. Candi Penataran merupakan candi bercorak Hindu Siwa terluas di Jawa Timur, yang diperkirakan dibangun pada tahun 1200 Masehi pada masa Raja Srengga dari Kerajaan Kadiri.

Kompleks Candi Penataran terdiri dari beberapa bangunan maupun candi di antaranya Candi Brawijaya, Candi Naga, candi induk atau candi utama, hingga petirtaan. Terdapat juga arca Dwarapala, arca Mahakala, dan Prasasti Palah serta relief yang terukir di dinding candi dengan berbagai cerita. Tidak ada biaya masuk yang dikenakan alias gratis untuk masyarakat yang akan berkunjung ke Candi Penataran.

Lokasi: Desa Penataran, Kecamatan Nglegok, Kabupaten BlitarWaktu operasional: Senin-Minggu 07.00-17.00 WIB.

Sejarah Candi Penataran

Candi Penataran pertama kali ditemukan para arkeolog pada abad ke-19, dan sejak saat itu menjadi fokus penelitian sejarah dan arkeologi. Dilansir dari jurnal berjudul Menyelami Budaya Membaca Sejarah yang ditulis Muhammad Risalul Amin dan Hendra Afiyanto, kompleks Candi Penataran dibangun pada masa Kerajaan Majapahit, dimulai pada pemerintahan Raja Jayanagara (1309-1328).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah Jayanagara, pembangunan dilanjutkan Ratu Tribhuwanotunggadewī (1328-1350), dan pada masa kejayaan Majapahit di bawah Raja Hayam Wuruk (1350-1389), pembangunan kompleks masih berlangsung. Kompleks ini akhirnya selesai dibangun pada masa Ratu Suhita (1400-1477). Beberapa artefak seperti Dwarapala dan Candi Angka menunjukkan angka tahun, yang berkaitan dengan masa pemerintahan tersebut, seperti Dwarapala berangka tahun 1242 Śaka (1320 M) dan Candi Angka tahun 1291 Śaka (1369 M).

Pembangunan kompleks Candi Penataran terhubung dengan empat masa pemerintahan, Raja Jayanagara, Ratu Tribhuwanotunggadewī, Raja Hayam Wuruk, dan Ratu Suhita. Namun, tidak ditemukan angka tahun yang mencatat pembangunan pada masa Raja Wikramawarddhana (1389-1400). Hal ini disebabkan krisis internal dan eksternal yang melanda Majapahit, termasuk perang saudara antara Wikramawarddhana dan Wirabhumi dari Blambangan.

Kemenangan Wikramawarddhana dalam perang saudara tersebut tidak mengembalikan kejayaan Majapahit. Intrik dalam keluarga kerajaan terus berlanjut, yang menghambat konsentrasi pada bidang seni dan pembangunan. Selain itu, wabah kelaparan juga melanda Majapahit pada masa itu, menambah kesulitan yang dihadapi kerajaan.